Sabtu, 08 November 2014

Puisi cinta

Gerimis Senja

Gerimis jatuh di senja,
genangi ruang batin,
rintikkan waktu berlalu,
bulirkan kecemasan

Petir pecah di langit,
ketakutan tak terperi,
masihkah air mengalir,
sungai muarakan bening

Peluk aku dalam tangis,
tak ingin jiwa terlambat,
bantu terik meneduh,
sejuk bara keinginan

Muram ujung senja nan lusuh,
bejanakan gerimis,
pembasuh noda melekat,
di abadi kian mendekap.

~ Padang, 08 November 2014




{ Bukan Aku }

Di seberang jalan ku hanya meLihat
Kejauhan hati yg memendam rasa
Namun bukanlah aku yg bicara
Hati ini tak sampai menerangkannya

Cahaya yg ada padamu terus terpancar
Namun sedikit ku berdoa
Lihatlah aku di ujung jalan
Berharap cemas untuk kau temui

Dan hari yg bergulir ditempat yg sama
Ku sadarilah bukanlah aku yg terlihat
Hanyalah ilusi ku yg terlalu mendamba
Hingga ku lupakan sosok lainnya

Dibelakang ku yg melambaikan tangannya
Dan ku tersipu malu menyadarinya
Bukan aku bukan aku yg kau tatap
Orang yg lain yg sama terangnya denganmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar